Kejam! Seorang Bayi Terlantar dan Disimpan Atas Pagar Hingga Dikerumuni Semut

Tidak sedikit banyak kasus bermunculan dari berbagai belahan dunia yang tersebar di media cetak maupun elektronik. Memperlihatkan bagaimana seorang ibu begitu kejam menelantarkan, bahkan membun.uh darah dagingnya sendiri.


Seperti gambar foto bayi yang tersebar di sosial media, Facebook ini. Seorang bayi yang berbalut selimut kain berwarna abu-abu tengah dikerubungi semut merah di sekujur tubuh bayi malang yang nampak baru lahir tersebut.

Puluhan bahkan ratusan semut merah yang memiliki gigitan menyengat terlihat menggigiti tubuh mungil bayi malang yang digeletakkan di atas pagar rumah seorang warga oleh orangtuanya sendiri.

Foto yang diunggah oleh seorang pengguna Facebook bernama Rendhi Rusdien sejak (17/6/2016) lalu mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan netizen.
Meskipun informasi lengkap mengenai bayi ini tidak diketahui secara jelas, namun unggahan ini telah disebarluaskan dan mendapatkan puluhan komentar dan telah disukai oleh ratusan netizen.
Mengutip dari keterangan Facebook yang dituliskan Rendhi Rusdien, "Semoga Allah menjadikannya bidadari surga," berbagai komentar serta ucapan doa pun ramai diungkapkan oleh netter.

Seperti yang dituliskan Wan Normy "subhanallah bertapa kejam nye ibu ank ini,"ujarnya.

"Ma sha Allah Kesian nya baby sampai ada semut..kenapa manusia masa skarg tk ada perasaan belas kasihan lgi walaupun dgn zuriat sendiri sanggup membu.nuh..."tulis Rohani Ibrahim.

Melalui postingan yang telah tersebar luas di dunia maya ini dapat membuka mata para ibu bayi ataupun siapapun untuk mengingatkan bahwa bayi merupakan anugerah terindah dan merupakan kewajiban yang harus dijaga dengan serius.

Bayi bukanlah mainan yang dapat dibuang begitu saja ketika sang ibu merasa jengkel atau kesusahan ketika tidak mampu membeli keperluan bayi seperti susu atau popok.

Menjadi orangtua merupakan hak istimewa yang harus diemban untuk mampu membesarkan buah hati yang telah dilahirkan. [tbn]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel